Kamis, 10 November 2011

Teori cooperative-learning

Dalam paradigma lama dunia pendidikan, seorang gurulah yang memiliki peranan penting dalam kegiatan proses belajar mengajar. Guru bertugas memindahkan pengetahuan kepada siswa, sementara siswa pasif menerima (teacher center). Seorang anak diibaratkan seperti kertas kosong yang putih dan siap menunggu coret-coretan dari gurunya. Namun tuntutan dan tantangan dunia pendidikan saat ini sudah semakin berubah. Oleh karena itu kita tidak bisa lagi mempertahankan paradigma lama tersebut. Banyak sekali pakar pendidikan yang berpendapat bahwa pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center) jauh lebih baik jika dilaksanakan. Hal ini karena dengan siswa ikut terlibat aktif, siswa bisa belajar membangun dan mengkonstruksi pengetahuan sendiri sehingga akan jauh lebih bermakna. Salah satu upaya yang bisa dilakukan guru untuk mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar adalah membuat siswa belajar berkelompok dan bekerja bersama melakukan kegiatan belajar. Belajar dengan bekerja sama inilah yang lazim disebut dengan cooperative-learning.

peraMengapa cooperative-learning ini dianggap perlu dan penting dalam pendidikan? Pertama-tama karena manusia adalah mahluk sosial. Tidak ada seorangpun yang bisa hidup sendiri tanpa melakukan kerja sama. Kerjasama merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup. Tanpa kerja sama tidak akan ada individu, keluarga, organisasi, dll. Kedua, lewat belajar bekerja sama akan muncul berbagai sikap sosial yang positif, di antaranya sikap saling menghargai, menghormati, toleransi, tenggang rasa, kemampuan mengendalikan emosi, kesediaan untuk saling berbagi, simpati, dan empati (kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan orang lain, memikir apa yang dipikirkan orang lain, berkehendak seperti yang dikehendaki orang lain).

Ketiga adanya dasar pemikiran "getting better together", yang menekankan pada pemberian kesempatan belajar yang lebih luas dalam suasana yang kondusif kepada siswa untuk memperoleh, dan mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai, serta keterampilan-keterampilan sosial yang bermanfaat bagi kehidupannya di masyarakat. Dan keempat karena tidak ada seorang pun yang sejak lahir mempunyai kemampuan untuk bekerja sama dengan baik. Untuk itu kemampuan kerja sama itu harus dipelajari. Seperti salah satu pilar pendidikan menurut Unesco (learning to live together) yang berarti belajar untuk mampu hidup bermasyarakat.

1 komentar:

  1. lawas kadada memposting teori amang neh!!! sibuk tesis kah mang????

    BalasHapus